Saturday, 2 February 2019

The Playground Kemang



Beberapa weekend lalu, kita main ke The Playground, Kemang. Seru banget! Seperti yang udah sering banget saya bilang, sebisa mungkin pengen jauh-jauh dari mall kalau mau ajak Vidic main. We prefer outdoor! Dulu pernah baca kalau anak kecil itu emang harus banyak bergerak dan main di luar, minimal 30 menit sehari. They deserve sunshine and fresh air, mereka butuh sarana untuk menyalurkan energinya... Apalagi anak cowo yang kayak tornado ini yaa :p Selain itu juga, entah kenapa Vidic sejauh ini gak terlalu suka main di playground indoor (yang ada di mall). Mungkin karena terlalu berisik, bising, dan rame. Sama banget deh yaa kaya Bundanya, gak suka yang rame2 hehe. Makanya semangat banget pengen ngajak Vidic main outdoor. Jadilah kita datang ke The Playground. Sepengalaman kami yang udah 2x datang kesana, tempat ini bener-bener menyenangkan, puas deh alhamdulillah :)













Sebelum kesana no high expectation sih, tapi ternyata puas banget! Harga masuk per anak hanya 75rb rupiah, free 2 orang pendamping, dan bebas sepuasnya main dari pagi sampai sore tanpa batasan waktu (beda banget kannn sama main di playgorund mall!). Kami datang kesana hari Minggu, surprisingly sepi, kirain bakal penuh anak2 karena itu hari weekend. Kebanyakan pengunjung anak-anak ekspat yang gemes-gemes hehe,, wajar ya karena ini di daerah Kemang.

Area mainnya pun cukup luas, ada dua area: area kering dan area main air. Gak over dan gak kurang, pokoknya pas. Walaupun outdoor, ga kerasa panas karena banyak pohon-pohon dan tanaman rindang. Area rubber floor-nya juga ternaungi oleh shelter-shelter. Mau main di rubber floor, mau earthing di rumput, mau kotor-kotoran main dia area sand box, atau basah-basahan di air mancur dan kolam bola, semua bisa! :)

Mainannya juga beragam, yang pasti seru karena banyak yang melibatkan aktivitas fisik. Perosotan, jungkat-jungkit, ayunan bayi, tangga, climbing wall, gelantungan, gawang bola kecil, juga ring basket pendek dan tinggi. Kalau bawa sepeda sendiri, ada tracknya juga ngelilingin playground. Waktu saya kesana banyak toddler yang pada bawa balancing bike. Kali ke 2 kami kesana, Vidic saya bawain mobil-mobilan Mickey-nya, and it's been a hits! Hahaha.. Jadi siap aja kalo bawa mainan sendiri anak-anak lain bakal pengen pinjem, rebutan dikit-dikit, hihi. Bukan hanya belajar eksplor sana sini, tapi disini anak tentu juga bisa belajar sosialisasi. Rasanya lebih nyaman aja dibandingin sosialisasi di playground mall atau kelas-kelas bayi/toddler yang biasanya malah ribet sama ibu-ibu, riweuh paciweuh kalo bahasa sundanya :D Disini rasanya bisa lebih bebas dan santai.

Di area main air juga gak kalah seru. ada 2 perosotan; perosotan pendek dan perosotan tinggi, lalu ada kolam bola-bola, dan area air mancur. Vidic seneng banget main disini! (Padahal biasanya kalo dirumah suka kesel nangis kalo kesiram shower, huhu). Yah itung-itung sambil belajar berani sama pancuran air yaaa hehe. Saran saya, puas-puasin main di area kering dan taman, baru abis itu ngadem main air di area ini. Dijamin abis itu makannya lahap dan tidur pules :D












Disini gak boleh bawa makanan yaa buibu, karena disini ada kantinnya juga. Menunya kebanyakan western tapi enak kok, harganya cukup. Cukup mahal :D Tapi tenang, worth it, kenyang. Banyak cemilan juga yang standar warung seperti minuman dingin dan es krim. Tapi saya perhatiin masih aja ada sih ibu-ibu yang sekadar bawa botol air minum sendiri dan cemilan2 anak seperti buah dan kue (namanya juga ibu-ibu, hihi). Ohya, disana juga ada lapangan tennis (dengan harga yang terpisah dengan. playground-nya). Jadi kalau ajak kakek-nenek, mereka bisa sambil main tenis :)

Selain areanya yang cheerful tapi tenang, ada hal lain yang menarik perhatian saya. Waktu itu ada 2 ibu-ibu Jepang sama anaknya (usia sekitaran toddler) lagi playdate. Mereka terlihat tenang dan kalem, baik ibu maupun anak :D No helicopter parenting, no screaming toddler. Anaknya asik main balancing bike atau ayunan, ibunya asik ngedorong ayunan sambil ngobrol santai.  Gak ada tuh adegan ngejar-ngejar anak atau teriak-teriak ngatur-ngatur anak hehe. Pas waktunya makan, makan sama-sama ga pake kejar-kejaran suruh anak makan atau suap paksa, duh beda banget sama crowd lain yang ada disitu (not mine!) hahaha. Gimana ya caranya bisa seems so relaxed gituh? ;) Asik kann kita sebagai orangtua bisa sambil "belajar" juga jadinya ;P







..and now some hint why you really should go there now, asap!
Waktu kali ke 2 saya kesana, kebetulan lagi ada yang punya. Beliau terlihat lagi meeting dengan seorang pebisnis (tau darimana pebisnis? ada lah pokoknya hehe)... dannnn sepertinya The Playground mau dijual guysss :( Sedih sih, baru juga nemu tempat main yang asik... Menurut 'inside info', tempat ini udah ada selama 12 tahun loh! Gak nyangka banget karena areanya masih terlihat sangat rapih terjaga dan mainannya pun gak kelihatan usang sama sekali.  Only God knows setelah terjual akan dijadikan apa tempat ini, feeling saya sih ga terlalu bagus deh, you know people nowadays, monetise, monetise, monetise everything :( (se'udzon amat yak hehe astagfirullah). Let just hope it will become the better version of The Playground, shall we? :( Aamiin..

Well, thanks The Playground for the memories. Definitely will come back there again and next time maybe bring my mom squad and their kids to play along? It will be so much fun!





Sunday, 25 November 2018

Main ke Museum Geologi Bandung



Weekend kemarin saya dan keluarga main ke Museum Geologi. Niatnya memang mau eksplor "Bandung" untuk urusan kerjaan sekaligus menghindari mall. Bosen kan ya di Jakarta kerjaannya ke mall melulu. No high expectation sih karena udah pernah kesini dulu (jaman SD, lama banget ya!) Surprisingly, seru juga ya main kesini sambil bawa anak! Walaupun Vidic masih 1 tahun lebih, dia udah nunjukkin antusiasme, misalnya semangat banget megangin tiket masuk dan asik nunjuk-nunjuk fosil dan bebatuan yang dipajang di museum. Signature collection dari museum ini adalah fosil Mammoth dan fosil Tyranosaurus Rex yang jadi favoritnya anak-anak. (mereka gak ngerti kalau fosilnya hanya replika, hihi). Museum ini juga menarik karena bangunan museum ini merupakan salah satu bangunan bersejarah di kota Bandung.













Museum Geologi ini letaknya strategis, dekat dengan Gedung Sate dan area kuliner Bandung. Tepat di seberangnya juga adalah tempat mangkal Bus Bandros! Jadi sambil jalan-jalan ke Museum Geologi, bisa sekalian main ke Gedung Sate, jajan di cafe Cisangkuy, santai di taman Lansia, botram sama keluarga di taman-taman sekitar, sekaligus keliling kota naik Bus Bandros, seru yaaa. Seneng deh sekarang Bandung banyak banget tempat hiburan untuk publik yang murah meriah sekaligus menyenangkan! Harga tiket museum Geologi cuma Rp. 3000 aja, suami sampe kaget kok murah banget yaa, mahalan parkirnya (Rp. 10.000 kl ga salah) daripada tiket masuk per orang ;D Ya, jangan dibandingin sama museum punya privat yang ada di Jakarta itu dong, jelas jauh kan :D



Kami menghabiskan waktu di museum sekitar 45 menit. Di dalam museum sendiri ga terlalu lama karena areanya gak terlalu luas, dari mulai lihat pajangan bebatuan, aneka fosil (walaupun banyak fosil replika tapi tetep seru ya apalagi buat anak kecil hehe), sampai pengetahuan tentang gempa dan gunung berapi. Setelah itu kami keluar melewati toko souvenir, nah disini bisa foto studio keluarga sama dinosaurus loh, hahaa :D Cukup bayar Rp. 25.000 aja, tunggu sekitar 15 menit, dapat 1 lembar foto. Sembari menunggu hasil foto, kami makan bekal di area depan museum, ada beberapa booth makanan juga yang menjajakan jualannya kalau mau jajan. Sayang gak ada area khusus untuk duduk-duduk, jadi kami duduk seadanya aja di bagian depan museum.







Highlight dari kunjungan ke Museum Geologi:

  • Seru ajak anak ke museum, walaupun anaknya masih bayi
  • Museum Geologi dekat dengan tempat hiburan lainnya dan lokasinya strategis di tengah kota Bandung
  • Alternatif tempat weekend yang murah meriah
  • Kalau gak punya waktu banyak, bisa kunjungan singkat karena memang areanya gak terlalu luas




Museum Geologi Bandung
Jl. Diponegoro No.57, Cihaur Geulis, Cibeunying Kaler, Kota Bandung, Jawa Barat 40122
Opening Hour

Sunday8AM–2PM
Monday8AM–4PM
Tuesday8AM–4PM
Wednesday8AM–4PM
Thursday8AM–4PM
FridayClosed
Saturday8AM–2PM

Sunday, 31 December 2017

WEEKEND WELL SPENT AT MUSEUM MACAN




Beberapa weekend yang lalu, saya, suami dan vidic main ke Museum MACAN (Museum of Modern and Contemporary Art in Nusantara) yang baru dibuka di Jakarta Barat. Saya langsung tertarik waktu tau kalau ada museum baru buka di Jakarta, karena memang lagi cari alternatif tempat hiburan lain di Jakarta selain mall, apalagi semenjak punya bayi, sebisa mungkin gak sering-sering ke mall. Museum Seni Kontemporer memang selalu menarik, apalagi untuk yang bekerja di bidang kreatif seperti saya dan selalu butuh inspirasi baru. Senang banget waktu kesini karena tempatnya masih baru dan rapi. Beberapa orang bahkan bilang kalau museum ini bagus dan menyamai standar museum internasional.





Koleksi di Museum MACAN berfokus pada seni modern dan kontemporer dari Indonesia, Eropa, Amerika, dan Asia. Pameran pertama di Museum Macan bertajuk "Art Turns World Turns", menampilkan 90 karya seniman Indonesia dan internasional, seperti karya-karya Affandi, Raden Saleh, Damien Hirst, AD Reindhart, Andy Warhol, Takashi Murakami, dan tentu saja yang jadi favorit: Infinity Room - nya Yayoi Kusama.

Favorit saya sendiri adalah karyanya Takashi Murakami dan Damien Hirst yang biasanya cuma liat dari foto-foto rumah artsy di Archdigest aja, hihi.. Lalu karyanya Jean-Michel Basquiat yang selalu keren. Selain itu ada juga salah satu seri black painting nya AD Reindhardt, bikin penasaran dan terkagum-kagum. Kalau karyanya Yayoi Kusama jangan ditanya, pasti selalu jadi favorit. Semoga suatu hari nanti bisa ke Jepang, ke museumnya Yayoi Kusama! Aamiinn :) #doa #kode :D









Kami mengunjungi museum ini pagi hari sekitar jam 10, beberapa saat setelah jam museum buka, untuk menghindari antrian yang panjang terutama kalau weekend. Benar saja, begitu sampai disana, antrian masuk sudah cukup ramai. Untungnya kami sudah beli tiket online jadi hanya tinggal menunjukkan barcode tiket dari email saja. Antrian Infinity Room yang sepertinya menjadi tujuan utama kebanyakan pengunjung, sudah mulai ramai! Kami mengantri untuk Infinity Room sekitar 45 menit -1 jam, yang bisa dibilang terhitung cepat dibanding dengan pengalaman pengunjung lainnya yang datang di lain waktu. 1 jam antri untuk 30 detik di dalam ruangan. Puas? Nggak. Hehe. Tapi saya bisa bilang, it's worth the hype!

Walaupun saya pernah sekolah arsitektur, saya rasanya gak punya kapasitas untuk menilai standar lighting museum seperti apa, tapi menurut saya pribadi, rasanya masih agak terlalu gelap walaupun untuk menikmati karya sudah cukup nyaman. Areanya juga luas, jadi untuk Buibu yang mau bawa anak pakai stroller bisa banget. Walaupun luas, gak bisa dipungkiri banyak yang datang kesana untuk foto-foto (termasuk saya juga sih hehe), tapi jadinya mau menikmati karya agak kurang puas karena baru sebentar udah ada yang pengen foto-foto, atau misalnya mau lihat-lihat lukisan sambil berkontemplasi pasti susah deh soalnya banyak yang seliweran. Kesimpulannya: ternyata jaman sekarang anak muda udah pada punya kamera mirrorless semua ya.... Hahaha.









Overall, saya suka tempat ini, recommended! Bangunan baru, AC nya dingin (alhasil Vidic sepanjang di museum sukses tidur nyaman di pelukan kangguru ayahnya), spacenya cukup luas, karya-karyanya menarik, ada nursing room walaupun hanya 1 kursi dan gak ada tempat ganti popok. 

Museum ini juga menjual beberapa barang merchandise buatan lokal yang menarik. Selain itu, Museum MACAN juga merupakan museum yang ramah anak! Ada penjelasan karya khusus untuk anak-anak dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh anak. Ada juga Ruang Seni yang diperuntukkan bagi anak-anak. ini seru banget! Di ruangan ini, selain terpajang pula karya seni, kita sebagai pengunjung bisa melakukan aktivitas seperti menggambar, mewarnai, dan prakarya lainnya yang berhubungan dengan seni yang sedang ditampilkan. Seru ya, pasti anak-anak suka banget! Saya aja suka, hihi. 









Yang belum mampir kesini, boleh loh dicoba, seru dan menghibur. Museum ini cocok untuk tempat hiburan alternatif bersama keluarga, anak, dan teman di Jakarta saat weekend (ataupun weekdays!). Semoga semakin banyak yaa tempat seperti ini di Jakarta, jadi mainnya gak ke mall lagi mall lagi. :) 


AKR Tower level MM
Jalan Panjang No. 5 Kebon Jeruk
Jakarta Barat 11530 Indonesia

Jam Operasional Museum
Selasa - Minggu
Setiap Senin tutup
10.00 - 19.00 WIB

Akses masuk dan penjualan tiket ditutup pukul 18.00
Antrian Infinity Room ditutup pukul 17.00

Harga Tiket Masuk
Dewasa: IDR 50.000
Pelajar/Senior: IDR 40.000
Anak: IDR 30.000
Anak dibawah 2 tahun: Gratis

http://www.museummacan.org