Manado, menjadi salah satu favorit destinasi saya untuk berwisata kuliner. Selain alamnya yang indah dan berbagai atraksi wisata yang menarik untuk dikunjungi, kota di Sulawesi Utara ini menyuguhkan berbagai macam kuliner yang unik dan super yummy. Hanya sebentar disini membuat saya langsung jatuh cinta dan ketagihan dengan makanan-makanannya yang menggoda.
Dari mulai makanan pembuka seperti bubur dan pisang goreng, sampai makanan utama yaitu tentu saja: Ikan! Manado yang berlokasi di pinggir teluk, membuatnya kaya akan berbagai jenis olahan ikan yang segar, fresh from the ocean, langsung dari Laut Sulawesi.
Bubur Tinutuan, bubur khas Manado ini merupakan makanan yang baik untuk kesehatan karena mengandung banyak serat dan rempah, bahan utamanya adalah singkong, daun bayam dan jagung. Nah, kalau ke Manado gak lengkap tanpa ngemil pisang goreng khas yang makannya dicocol ke sambal + kecap. Sounds weird? Coba dulu dan rasakan sensasinya! Saya sebagai pecinta buah pisang, girang setengah mati ketemu cemilan seperti ini. Ada berbagai macam jenis pisang, ada yang digoreng biasa ada juga yang digoreng kering. Favoritnya namanya pisang goroho. Yummmmm...
Bubur Tinutuan, konon menjadi menu sarapan wajib beberapa Presiden RI. |
pisang goreng khas Manado, makan dengan sambal + kecap |
pisang goroho digoreng garing, tetap pakai sambal! |
Olahan ikan yang bermacam-macam, untuk kuah bisa coba kakap saus woku dan untuk bakar, pilihan yang direkomendasikan (oleh nona cantik Manado yang menemani saya) adalah bobara bakar saus rica. Tidak boleh ketinggalan, santapan wajib di Manado: sambal dabu-dabu! Sambal yang maknyus pedasnya, olahan dari ikan dabu-dabu dan rica - sebutan untuk cabai yang terkenal di Manado karena rasa segarnya yang menggigit, cabai ini dapat ditemukan di pasar-pasar tradisional disini.
kakap saus woku |
bobara bakar rica |
the famous one, sambal dabu-dabu |
Tidak jauh dari kota Manado, ada satu tempat menarik untuk wisata kuliner, Boulevard Tondano. Sepanjang jalan berderet warung-warung penjaja makanan yang terletak tepat di pinggir sawah. Jagung bakar, pisang goreng, udang, ikan, sayur, semua ada. Bahkan saya menemukan makanan unik, namanya burung weris. Burung kecil-kecil yang hanya ada di pedalaman hutan. Rasanya? Enak!
Boulevard Tondano, sensai makan di pinggir sawah |
semuanya menggiurkan ya? |
burung weris di kiri atas. Help, I can't stop eating... |
Kue kering khas Manado namanya Bagea. Bahan utamanya adalah tepung sagu, yang membuatnya khas adalah kacang kenari besar-besar yang renyah. Bagea cocok untuk oleh-oleh khas, terutama Bagea Kenari. Ada yang dibungkus daun lontar dan dipanggang kering, rasanya sangat otentik. Ada pula yang dipanggang biasa dan berwarna putih halus. Saya lebih doyan makan yang halus, tapi semua tergantung selera..
Sebelum pulang, jangan lupa icipi nasi kuning legendaris dari Manado, nasi kuning seroja. Keunikan nasi kuning ini ada pada irisan ikan cakalang yang melengkapi gurihnya nasi. Tak hanya makan ditempat, apabila anda mau bawa pulang, bisa saja! Nasi kuning ini akan dibungkus oleh daun woka, daun janur yang membuat nasi yang didinginkan terlebih dahulu menjadi tahan lama, tidak bau, dan tidak mengubah rasanya.
hot tea with bagea, perfect combo |
nasi kuning seroja |
just can't get enough of it... |
Manado memang juara kalau masalah kuliner! Saya yang asli Bandung dan sudah sering mendengar pujian teman-teman akan kuliner di Bandung, rasanya lebih menjuarakan Manado kalau soal makanan khas-nya. Bandung memang oke, tapi untuk jajanannya. Bali yang memiliki khas makanan spicy, masih kalah dengan pedas ala Manado, itu versi saya. Penasaran? Ayo, ajak saya makan-makan kesana! :)
kegirangan menemukan warung-warung makanan :D |
trust me, I'm drooling while writing this...
No comments:
Post a Comment