Sunday 31 December 2017

WEEKEND WELL SPENT AT MUSEUM MACAN




Beberapa weekend yang lalu, saya, suami dan vidic main ke Museum MACAN (Museum of Modern and Contemporary Art in Nusantara) yang baru dibuka di Jakarta Barat. Saya langsung tertarik waktu tau kalau ada museum baru buka di Jakarta, karena memang lagi cari alternatif tempat hiburan lain di Jakarta selain mall, apalagi semenjak punya bayi, sebisa mungkin gak sering-sering ke mall. Museum Seni Kontemporer memang selalu menarik, apalagi untuk yang bekerja di bidang kreatif seperti saya dan selalu butuh inspirasi baru. Senang banget waktu kesini karena tempatnya masih baru dan rapi. Beberapa orang bahkan bilang kalau museum ini bagus dan menyamai standar museum internasional.





Koleksi di Museum MACAN berfokus pada seni modern dan kontemporer dari Indonesia, Eropa, Amerika, dan Asia. Pameran pertama di Museum Macan bertajuk "Art Turns World Turns", menampilkan 90 karya seniman Indonesia dan internasional, seperti karya-karya Affandi, Raden Saleh, Damien Hirst, AD Reindhart, Andy Warhol, Takashi Murakami, dan tentu saja yang jadi favorit: Infinity Room - nya Yayoi Kusama.

Favorit saya sendiri adalah karyanya Takashi Murakami dan Damien Hirst yang biasanya cuma liat dari foto-foto rumah artsy di Archdigest aja, hihi.. Lalu karyanya Jean-Michel Basquiat yang selalu keren. Selain itu ada juga salah satu seri black painting nya AD Reindhardt, bikin penasaran dan terkagum-kagum. Kalau karyanya Yayoi Kusama jangan ditanya, pasti selalu jadi favorit. Semoga suatu hari nanti bisa ke Jepang, ke museumnya Yayoi Kusama! Aamiinn :) #doa #kode :D









Kami mengunjungi museum ini pagi hari sekitar jam 10, beberapa saat setelah jam museum buka, untuk menghindari antrian yang panjang terutama kalau weekend. Benar saja, begitu sampai disana, antrian masuk sudah cukup ramai. Untungnya kami sudah beli tiket online jadi hanya tinggal menunjukkan barcode tiket dari email saja. Antrian Infinity Room yang sepertinya menjadi tujuan utama kebanyakan pengunjung, sudah mulai ramai! Kami mengantri untuk Infinity Room sekitar 45 menit -1 jam, yang bisa dibilang terhitung cepat dibanding dengan pengalaman pengunjung lainnya yang datang di lain waktu. 1 jam antri untuk 30 detik di dalam ruangan. Puas? Nggak. Hehe. Tapi saya bisa bilang, it's worth the hype!

Walaupun saya pernah sekolah arsitektur, saya rasanya gak punya kapasitas untuk menilai standar lighting museum seperti apa, tapi menurut saya pribadi, rasanya masih agak terlalu gelap walaupun untuk menikmati karya sudah cukup nyaman. Areanya juga luas, jadi untuk Buibu yang mau bawa anak pakai stroller bisa banget. Walaupun luas, gak bisa dipungkiri banyak yang datang kesana untuk foto-foto (termasuk saya juga sih hehe), tapi jadinya mau menikmati karya agak kurang puas karena baru sebentar udah ada yang pengen foto-foto, atau misalnya mau lihat-lihat lukisan sambil berkontemplasi pasti susah deh soalnya banyak yang seliweran. Kesimpulannya: ternyata jaman sekarang anak muda udah pada punya kamera mirrorless semua ya.... Hahaha.









Overall, saya suka tempat ini, recommended! Bangunan baru, AC nya dingin (alhasil Vidic sepanjang di museum sukses tidur nyaman di pelukan kangguru ayahnya), spacenya cukup luas, karya-karyanya menarik, ada nursing room walaupun hanya 1 kursi dan gak ada tempat ganti popok. 

Museum ini juga menjual beberapa barang merchandise buatan lokal yang menarik. Selain itu, Museum MACAN juga merupakan museum yang ramah anak! Ada penjelasan karya khusus untuk anak-anak dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh anak. Ada juga Ruang Seni yang diperuntukkan bagi anak-anak. ini seru banget! Di ruangan ini, selain terpajang pula karya seni, kita sebagai pengunjung bisa melakukan aktivitas seperti menggambar, mewarnai, dan prakarya lainnya yang berhubungan dengan seni yang sedang ditampilkan. Seru ya, pasti anak-anak suka banget! Saya aja suka, hihi. 









Yang belum mampir kesini, boleh loh dicoba, seru dan menghibur. Museum ini cocok untuk tempat hiburan alternatif bersama keluarga, anak, dan teman di Jakarta saat weekend (ataupun weekdays!). Semoga semakin banyak yaa tempat seperti ini di Jakarta, jadi mainnya gak ke mall lagi mall lagi. :) 


AKR Tower level MM
Jalan Panjang No. 5 Kebon Jeruk
Jakarta Barat 11530 Indonesia

Jam Operasional Museum
Selasa - Minggu
Setiap Senin tutup
10.00 - 19.00 WIB

Akses masuk dan penjualan tiket ditutup pukul 18.00
Antrian Infinity Room ditutup pukul 17.00

Harga Tiket Masuk
Dewasa: IDR 50.000
Pelajar/Senior: IDR 40.000
Anak: IDR 30.000
Anak dibawah 2 tahun: Gratis

http://www.museummacan.org


Tuesday 1 August 2017

THE STORY BEHIND YOUR NAME: VIDIC.

"Vidic Muhammad Manifestoputra"

Waktu hamil, pertanyaan standar yang diajukan orang-orang terdekat pasti salah satunya: "Udah siapin nama?" Saya biasanya menjawab sambil cengar cengir "Udah, jauh sebelum hamil juga udah siapin nama"... Hehehe.. Nama yang kami pilih cukup sederhana, walaupun orang mungkin bingung apa sih artinya, kenapa sih nama ini yang (ternyata) dipilih dari jauh-jauh hari? :)

Untuk para fans sepakbola dan Manchester United, pasti langsung "Oooohhh..." Gak akan heran deh. :) Nah, yang belum tau, arti dari nama anak kami adalah:

Vidic, dibaca V-I-D-I-C dengan akhiran C - bukan dengan K/Q (bukan Vidik/Vidiq), mungkin terdengar tidak umum di Indonesia. Nama ini diambil dari nama Kapten Manchester United periode 2008-2014, Nemanja Vidic. Dia adalah seorang kapten yang sangat dicintai fans nya, dihormati dan disegani oleh kawan dan lawannya. Seorang pemimpin yang fearless, bold, dan penuh kharismatik.

Dari dulu, saya udah nge-fans banget sama Vidic. Tahun 2014, mimpi jadi kenyataan. Saya berkesempatan  untuk nonton pertandingan terakhir Vidic di Old Trafford, Manchester. Waktu itu rasanya campur aduk, antara patah hati karena dia akan hengkang dari Manchester United sekaligus super excited deg-deg an karena impian "naik haji" ke Old Trafford akhirnya bisa kesampaian, pas pertandingan terakhir Vidic pula! Saya bela-belain bolos kuliah dan pergi sendiri naik kereta ke Manchester. Waktu itu saya nekat aja pergi sendirian cuma janjian sama temen yang baru aja kenal yang kebetulan kuliah di Manchester, itu pun nginepnya nebeng di teman sesama beasiswa yang sebelumnya belum pernah ketemu! (Rada gak tau malu ya... hahaha) Demi Vidic, jalan sendiri pun jadi!

Rasanya gak percaya bisa nonton Manchester United live di Old Trafford. Puncaknya adalah ketika pertandingan selesai. Saya tentu saja ikutan antri desak-desakan sama para ABG dan fans lainnya untuk dapetin tandatangannya Vidic (dan pemain lain). Waktu itu sudah malam, hujan gerimis, (kebayang gak sih di UK dinginnya kayak apaan), plus sikut-sikutan, dihimpit sama fans lainnya yang kebanyakan laki-laki, duh perjuangan banget pokoknya! Posisi saya pas didepan pintu keluar pemain, jadi begitu Vidic muncul.............. Rasanya gimana ya, gak bisa digambarin pake kata2. Kami semua teriak2 dan sontak semua langsung nyanyiin yel nya Vidic.

Nemanjaaa.. Wooooah.. Nemanja.. Wooooah... He came from Serbia, He'll f***in murder ya!

Diantara himpitan fans-fans cowok yang lumayan ganas, saya kejepit-jepit sambil teriak-teriak norak; "VIDICCC VIDICCCC!!! This is for my husband! This is for my husband!!" sembari ngelambai-lambai in kaos MU untuk di tanda tangan. Chaos banget! Semua orang rebutan pengen disamperin Vidic karena this is the last chance sebelum dia hengkang dari MU. Nah karena saya lumayan keukeuh, pas Vidic sampe di depan saya, tangan saya yang lambai-lambai in kaos, NYANGKUT di tangannya Vidic!!! I wish time could stop!! Sampai-sampai sekuritinya harus turun tangan meredakan kehebohan karena Vidic stuck di tangan saya (hahaha).. Gak bisa dijelasin pake kata-kata how precious that moment was. Walaupun saya gagal dapet tanda tangan Vidic karena tangan saya sama dia nyangkut, tapi, yang penting... Udah pernah liat idola langsung didepan mata (plus bonus tangan nyangkut)..

Nemanja Vidic

Sejak momen itu, saya berambisi pribadi, kalau nanti punya anak cowok mau ah dinamain Vidic :D Alhamdulillah suami mendukung karena kami sama-sama nge fans sama Nemanja Vidic.. Coba sanya tanya para fans MU, siapa sih yang gak setuju kalau Vidic termasuk salah satu legend yang gak tergantikan?? Bahkan yang gak suka MU juga pasti tau kok gimana jago nya Nemanja Vidic :) Setiap ada postingan tentang Vidic di social media, 99% isinya pasti komentar positif, memuja-muja, dan kangen sama Vidic. Segitunya hebat? Iya :)

Mei 2014, ketika impian saya bertemu Nemanja Vidic di Old Trafford menjadi kenyataan.
Sesaat setelah momen tangan kami tersangkut-paut :p
Photo taken by myself.

Vidic. This name will bring me to the best memory I've ever had. To the irreplaceable moment where I'd wish time would stop. To recall the days when I was young, brave and independent. To remind me to always grab a chance while I can. To the day and place where I felt full and empty at the same time; The Theater of Dream is not the same without my husband next to me. To the bittersweet truth that life might never be the same again. To the memory that dreams do came true. To hope. Maybe someday we will meet again, the good old days. :) and now, to the new life that I couldn't wait to embrace, to my little miracle from God named you... a very special one, Vidic.

Long story short, kami pun yakin dan setuju untuk memberi nama anak laki-laki pertama kami: Vidic. Nama ini pun ternyata ada artinya, dalam bahasa Romania, Vidic berarti bijaksana. Mirip dengan nama tengah ayahnya (Wicaksono) yang artinya juga bijaksana.

Vidic, lelaki bijaksana, seperti Vidic yang diidolakan banyak orang: seorang warrior, kapten dan pemimpin yang kuat, powerful, fearless, berwibawa, kharismatik, dicintai kawan, dihormati dan disegani lawan, simply a legend. Vida (singkatan / nama panggilan Vidic) juga punya arti tersendiri untuk saya dan suami. Viva La Vida, merupakan judul lagu (favorit kami) dari Coldplay (band favorit kami berdua) yang berarti "Long Live Life".

Muhammad, diambil dari nama nabi besar kita Rasulullah SAW, yang artinya "yang terpuji". Seorang yang dimuliakan oleh Allah SWT, pemimpin umat yang membawa kebenaran, sesosok idola dan panutan yang dirindu-rindukan oleh umatnya.

Manifestoputra, diambil dari nama belakang ayahnya :)

Nama adalah doa, harapan kami tentu saja semoga anak kami bisa tumbuh sesuai namanya, menjadi laki-laki bijaksana, pemberani, berjiwa pemimpin, terpuji, membawa kebenaran di setiap langkahnya... Simply a living legend ;)

Viva La Vidic Manifestoputra, welcome to the world :) Semoga kamu suka ya dengan nama pemberian kami :)


Love,
Your biggest fan ever
- Mom -

Friday 9 June 2017

The Beginning: Little Thing Called Miracle

"I'D MADE IT THIS FAR AND REFUSED TO GIVE UP
BECAUSE ALL MY LIFE
I HAD ALWAYS FINISHED THE RACE"

- Louis Zamperini (Taken from Miracles by Coldplay)

Do you believe in miracle? Do you still keep your hope up when suddenly everything stops, like when one day life tells you that you're having a cancer? I do. I believe in God. What could possibly keep you going through the battle, if not the desperate of hope in a little thing called miracle?


My miracle :)


2.5 years ago, I was diagnosed with cancer. I was in the middle of my most productive age when the doctor told me that I am having a blood cancer, only two days after I handed my dissertation for my postgraduate degree. I was alone, lying down in a hospital ward full of strange people in a strange country, where my family were (literally) thousands miles away. Up until know, I don't know how I got the strength a second after the doctor finish her first sentence "Laras, I'm sorry to tell you that you are having a blood cancer". I didn't cry. I didn't shock. I didn't blame anyone or anything, and I refuse to take a responsibility of it. No one deserve cancer. I just sat still and my mind told myself right away that "Don't be afraid, if God say so, anyone can die anytime, with or without cancer".

2.5 years after that, I still have the same strength and hope. My life might changes dramatically, I could no longer have the job I wanted or ambitiously travel the world on my own anymore, I might never had a chance to get a scholarship abroad and winning the best dissertation award again, I was snooze on my most productive age. But that doesn't stop me to believe in God. I still hang in there, alive, just because I still have the mission: I want to be the living proof that God's miracle is exist.

Alhamdulillah, my treatments went well, all the routine scan showed that my body is now cancer-free, doctor finally told me that I got my remission. I couldn't thank God more. Until one day, just after I had my last scan, I feel something different with my body. My period was late. Well, it's not something very peculiar considering that two months before my period cycle also not in place, not to mention that chemotherapy itself had stop my period for months. But now I feel the urge to pay a visit to the doctor again. I thought, "what else now".......

....surprisingly, the USG scan showed that I am pregnant.

My husband and I were shocked. We didn't see it coming. We've been married for 3.5 years, 1 year apart and 2.5 years struggling with cancer and (still) long-distance-marriage, we never expected this. We've been trying effortlessly, and we barely know anything about "Trying-To-Conceive Program". Being pregnant. For some people, it might just an ordinary event. For another, it's probably a miracle, something that they longing for a very long time. For us? It is more than miracle. If you understand how the battle (just to be alive) of it, you might understand how the feeling really was.  It was unbelievable and we couldn't thanking God enough for this.

Now, I am 7 months pregnant. It took me a long time to write and post this because at first I don't have the courage to share the stories. On the one side I still terrified (in a good way), I don't know where will this be going, but on the other side I simply want to inspire people out there who's looking for hope.

Can't wait to see you!


A wise man once said,
Hope... Sometimes that's all you have when you have nothing else. If you have it, you have everything.

I know, it's still a looong way to go.. I still don't know where it will be going, I could only hope for the best. But once again, God has prove me that He works in a very unique way.

Never stop believing in yourself. Most importantly, never ever stop believing in God.

You know what? It might sounds cliche, but I think it sounds cliche because it's true:
God's miracle do exist :)